Belajar sambil mendaki gunung




Takjub akan keindahan alam negri ini sungguh harus kita sadari, mayoritas hijau daun harus kita jaga sebaik-baiknya, pesonanya membuat saya terperangah ketika mencapai titik tertinggi puncak gunung, disaat itu lah gunung memberi banyak pelajaran kepada saya dan menyadarkan betapa pentingnya menjaga alam. Pada awalnya saya tidak pernah tertarik untuk mencoba hal itu tapi kejenuhan membawa saya pergi kesana, gunung gede pangrango menjadi pengalaman pertama saya, tidak begitu banyak persiapan karena mendadak, saya dan 2 teman saya rifaldi dan faizal bertekad untuk tetap berangkat pada malam itu.

Sesampainya dikawasan cibodas tidak satupun dari kita terpikirkan akan simaksi "surat izin masuk kawasan observasi" yang harus kita peroleh secara online dari jauh-jauh hari, tidak jelas alasannya beruntung kita masih diizinkan memperoleh simaksi itu ditempat, kita pun packing ulang tas yang berat dengan air minum sebelum memulai perjalanan, kita pun mulai berjalan dan baru saja sampai pos pengecekan barang bawaan saya sudah merasa kelelahan, rasa tidak percaya diri membuat saya berpikir untuk kembali tapi rasa gengsi kepada teman saya memaksakan untuk tetap naik, berjalan dengan membungkukan badan merupakan style para pendaki untuk mengurangi beban tas yang dibawa, langkah demi langkah yang sangat lambat membuat saya berpikir mustahil untuk mencapai titik tertinggi gunung, pada awal pendakian keluhan berdatangan dalam pikiran saya tapi tidak ada hal lain yang bisa dilakukan kecuali terus mendaki dan istirahat, lamanya berjalan dan banyaknya beristirahat membuat saya mulai terbiasa dengan hal itu, disaat itulah saya peka dengan lingkungan dan mulai bisa menikmati pendakian.

Lalu lalang pendaki yang naik dan turun membuat kita terbiasa menyapa dan bercengkrama ketika istirahat, lamanya pendakian membuat saya capek dan bosan, ketika bertemu dengan pendaki yang turun kita pun selalu bertanya seberapa jauh lagi pendakian? seringkali mereka menjawab " sebentar lagi mas, semangat", awal pertanyaan kita dengan jawaban seperti itu membuat kita bersemangat mendaki dengan cepat, saya pun berpikir besar untuk menggelar tenda dan tidur didalamnya, oh enaknya. Tidak mendapatkan jawaban yang mereka kasih membuat kita sadar itu hanyalah jawaban agar kita tetap terus semangat dan mendaki, muak dengan kata semangat saya pun tidak mau lagi berharap besar untuk cepat sampai, disitulah pertama kalinya saya merasakan namanya PHP. Hujan yang membuat jalan licin dan ponco yang kita pakai membuat ribet segalanya, sakitnya kaki yang sering terseleo sudah tidak kita pikirkan , hanya terus jalan yang ada dibenak kita pada saat itu.

Hari pun mulai setengah gelap , khawatir masih belum sampai pada saat hari gelap kita pun memaksa seluruh badan kita untuk terus bergerak , tidak bisa dipungkiri sudah terlalu banyak menguras tenaga dan membuat tidak bisa memaksakan melanjutkan pendakian, akhirnya kita memutuskan istirahat. Pasrah untuk melanjutkan perjalanan pada saat gelap, baru saja beranjak dari istirahat, sekelompok pendaki yang mau turun membawa kabar baik ternyata tempat pendirian tenda sudah didepan mata kita , lega rasanya ketika terlihat banyak cahaya lampu yang asal nya dari dalam tenda , akhirnya kita sampai juga ditempat perkemahan nya dan tidak banyak pikir kita langsung mendirikan tenda, pendakian masih belum selesai karna pada pagi harinya kita harus melakukan pendakian terakhir yaitu summit ke titik tertinggi gunung, setelah makan akhirnya kita langsung beristirahat untuk summit di esok pagi.

Dinginnya hawa alam dipagi hari sungguh sangat terasa, tersadar dengan lokasi yang kita capai sudah tinggi oksigen yang kita hirup pun berkurang, kita pun mulai bergegas untuk pendakian yang sangat curam menuju titik tertinggi puncak, langit yang sudah terlihat menandakan kita akan mencapai titik puncak , akhirnya semua pohon berada dibawah kita ,begitu tidak percaya kita sudah mencapai titik puncak gunung. bangga, takjub, lelah, tidak percaya kita rasakan dititik terakhir gunung, alam seolah menyambut kita dengan kata SELAMAT ANDA BERHASIL. Pengalaman yang sungguh luar biasa, merasa seperti gunung dan alam ini sudah menguji dari titik yang terendah, pembelajaran yang sama halnya dengan kehidupan. Selamat mencoba !

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Belajar sambil mendaki gunung"