Part 1. Perjalanan dan liburan di yogyakarta
Ketika kita merasa jenuh, setiap orang pastilah membutuhkan liburan demi kelancaran aktifitas berat selanjutnya. Tulisan kali ini gue akan membagi pengalaman perjalanan dan liburan gue ke yogyakarta selama 4 hari 3 malam, ditemani 3 temen gue rifaldi, ryan dan obos. Berawal dari pengalaman, wacana selalu menjadi budaya bagi kita, akhirnya 2 bulan sebelum keberangkatan kita sudah memesan tiket kereta api guna menghindari gagal jalan, tidak hanya itu tujuan kita disana pun tidak hanya liburan saja melainkan tahun baru-an juga di yogyakarta , tentu kita sudah tau yogyakarta saat ini menjadi tempat yang paling diminati untuk dikunjungi. Saat ini kita memperlihatkan kalau kita bisa mengerjakan apa yg kita rencanakan, tidak lagi dadakan, berkeinginan liburan dengan persiapan matang agar liburan kita sesuai dan menyenangkan sesuai rencana.
Hari keberangkatan pun tiba, kita sudah siap dengan list apa yg akan kita kerjakan selama disana dan penginapan yang kita booking pun sudah menanti. Pagi hari kita berkumpul dikosan temen gue yang berada dikawasan depok margonda untuk berangkat dari stasiun universitas indonesia menuju stasiun senen jakarta. Baru saja keberangkatan, kereta yang kita tumpangi banyak mengalami gangguan. Gangguan kereta membuat kita merasakan panik karna takut ketinggalan kereta dari senen menuju yogyakarta, hampir satu jam kita tertahan dikereta, kita pun mulai berdiskusi dan memutuskan jalan alternatif yaitu naik bajaj karena perjalanan yg kita tempuh menuju senen waktunya sudah sangat mepet dan tidak mungkin tepat waktu apabila masih dikereta. Tanpa berpikir lama dan tidak banyak negosiasi soal harga bajaj yg ditumpangi, kita langsung tancap gas menuju senen. Sesampainya disana, muka yg kita pasang ceria pada pagi tadi berubah menjadi muram ketika petugas kereta senen memberitahukan bahwa kereta yang harusnya kita tumpangi baru saja jalan beberapa menit yang lalu, yang terpikirkan saat itu rancangan yg sudah dipersiapkan selama 2 bulan hancur begitu saja, sejenak mengeluh akhirnya kita mencoba mengurus tiket itu berharap masih bisa untuk pemberangkatan kereta lainnya. Jawabannya tidak ! Kita tidak berhasilkan mengusahakan mendapatkan kursi kosong lagi dikereta, semua nya sudah terisi penuh, ya jelaslah kita berharap terlalu berlebihan padahal kita tau kalau itu hanya bersifat percuma. Kereta tidak menghentikan kita untuk berhenti liburan , kita tetap optimis dan tidak merubah rancangan liburan kita, penginapan yang sudah kita booking disana sudah menunggu.
Pada akhirnya kita mendapatkan jawabannya, naik bus adalah pilihannya. Sedikit memakan waktu dan biaya karna muter-muter naik angkutan umum mencari terminal bus, pulo gadung terminal yang orang-orang arahkan kepada kita. Baru saja kaki kita menginjakan diterminal itu, sambutan para calo-calo brengsek "kata temen gue" berdatangan dan kita terbawa oleh calo itu . Ketika tiket itu sudah dipegang, kita dikagetkan dengan harga tarif bus yang mereka buat, kita menyangka mereka melipat gandakan sampai 3x lipat dari tarif biasanya. Semudah itu kita memutuskan menjadi deal, karena semua yang ada dipikiran hanyalah yogyakarta. Penderitaan kita tidak berhenti saat kita sudah mendapatkan tiket keberangkatan, dilanjutkan dengan mendapatkan bus yg tidak layak pakai dan jelas tidak sesuai tarif yang kita bayar. Baru saja naik, semua perhatian orang didalam bus tertuju kearah kita berempat. Dari wajah dan cara bicaranya tidak memperlihatkan kalau mereka berasal dari jakarta. Kulit hitam dipenuhi tatto ditangannya, telinga yang dipasang anting berlobang besar membuat kita takut kalo ini bus diisi dengan orang-orang kriminal. Mendengar cara bicaranya, menandakan kalau mereka bukan berasal dari jakarta dan kita menyangka kalo bus ini khusus pulang kampung orang jawa.
Euugh !! kesal pokoknya, perjalanan sungguh benar-benar tidak menyenangkan. Tapi bersyukur kita sudah bisa jalan dan membicarakan lagi rencana yang kita buat. Sebelum membicarakan liburan disana, akhirnya sadar kalo kita sudah banyak kebobolan budget. Keberangkatan kita hanya diisi keluhan, dari ketinggalan kereta yg berpikir tidak jadi sampai ketika jadi berpikir masalah budget untuk hidup disana. Pembicaraan itu dihentikan, karna kita sadar ini hanya akan membuat penderitaan kita selama perjalanan. Selama perjalanan kita mencoba melupakannya dan mencoba menikmatinya dulu.
"San, san udah mau nyampe" gue dibangunkan salah satu temen gue, saat itu menunjukan jam 02.00 dini hari. Petugas kondektur bus mendekati kita dan menanyakan tujuan kita , dan dia mengatakan "sebentar lagi sampai mas". Karna sudah dekat , salah satu teman saya mencoba buka google map dan dia heran kenapa tujuan kita masih lumayan jauh dari lokasi saat itu kita berada. Bus berhenti "yogya, yogya , mas yogya sudah sampe mas" kondektur mengatakan itu. Bus berhenti lama , kita protes karna ini bukan tujuan kita . Ini memang yogyakarta tapi kesepakatan kita pemberhentian bukan disini, sedikit ada perdebatan antara kita dengan pihak bus , percuma saja protes tidak ada pilihan lain dan kita pun turun. Bus brengsek itu akhirnya jalan meninggalkan kita yang entah dimana.
Plastik menggelinding dijalanan ditiup angin, aktifitas masih belum terjadi didaerah itu membuat kita bingung, koneksi internet yang tidak terjangkau membuat kita berjalan mencari kehidupan , titik terang lampu jalanan menujukan ada sebuah warung kaki lima membuat harapan besar bagi kita untuk bertanya dan sepertinya keberuntungan datang pada saat itu karna kebetulan sekali itu adalah tempat pemberhentian bus tujuan yang kita tuju. Bus yang kita tunggu ini adalah step terakhir kita untuk mengakhiri perjalanan ini. Dan akhirnya kita sampai pada terminal yg kita tuju, sesampainya disana kita menyempatkan untuk sholat shubuh dulu, setelahnya sepanjang jalan kita mencari ATM karna salah seorang dari teman kita sudah kehabisan uang. Ketika menemukan ATM ternyata saldo dia kosong !!! Apa boleh buat , kita meminjamkannya tidak banyak, keuangan kita semua sudah sangat tipis dan kalo dihitung dengan waktu kita tinggal di yogyakarta tidak mungkin cukup.
Bagaimanakah kita menikmati liburan dengan uang yang sangat minim? Wait for the next my story

3 Responses to "Part 1. Perjalanan dan liburan di yogyakarta"
yuhuuu,parah ga ajak2
Lahhhh sampe segitunya saking mau ke Jogja? Kalo aku, udah nyerah duluan.
hehe engga juga , soalnya kita udah bayar penginapan disana. sayangkan mubazir
Posting Komentar